Mungkin di antara kalian sudah ada yang membeli majalah Hai edsisi 28
Jan- 3 Feb 2013 dan pasti sudah membacanya. Di sini gue hanya ingin
memberikan jawaban detail gue saat di interview oleh majalah Hai. Yang
mungkin bisa jadi info dan bisa jadi motivasi yang baik buat kalian
semua :)
1. Ceritain kebentuknya woles dan kepikiran bikin itu. Sejarahnya ?
Jawab : Awal kebentuknya woles sebenernya adalah dari twitter. Jadi awalnya gue merasa aneh dengan keluhan orang-orang di twitter tentang ( Jakarta macet, anjir neraka bocor, parah panas banget dan macam -macam keluhan lainnya ) jadi di saat keluhan tentang itu gue baca di timeline gue dari orang yang gue follow gue selalu RT dengan kata "Woles woles". Gue ngerasa aneh karena kenapa sih harus di keluhin dan di tulis di twitter ?
1. Ceritain kebentuknya woles dan kepikiran bikin itu. Sejarahnya ?
Jawab : Awal kebentuknya woles sebenernya adalah dari twitter. Jadi awalnya gue merasa aneh dengan keluhan orang-orang di twitter tentang ( Jakarta macet, anjir neraka bocor, parah panas banget dan macam -macam keluhan lainnya ) jadi di saat keluhan tentang itu gue baca di timeline gue dari orang yang gue follow gue selalu RT dengan kata "Woles woles". Gue ngerasa aneh karena kenapa sih harus di keluhin dan di tulis di twitter ?
Udah pada lama juga kan tinggal di jakarta dan kalian pasti tau kalo
jakarta macet, panas dan sebagainya jadi kenapa harus di keluhin ?
Gue selalu RT "Woles woles" seterusnya sampai sekitar semingguan. Nah
selama itu berlangsung followers gue banyak yang nyaut Woles apaan si
kak? karena ternayta banyak dari mereka yang ga tau artinya woles.
Dan di saat gue lagi bikin materi produksi buat Yeah right brand.
Tiba-tiba ide pun muncul, yaitu masukin kata "Woles-woles" ke mocked up
t-shirt lalu dengan ide iseng akhirnya gue posting ke twitter preview
design baju dengan tulisan "Woles-woles", ternyata banyak banget yang
nyaranin untuk di produksi dan banyak yang mau beli. Saat proses ke
tahap produksi gue merubah design yang tadinya "Woles-woles" menjadi
"Woles".
Pesan yang gue buat dari woles sendiri sebenernya lebih banyak ke
nilai positive agar kita bisa belajar woles dalam menghadapi segala
masalah apapun. Karena gue merasa banyak belajar dari pengalaman di saat
gue jatuh, di saat gue di tinggal oleh kedua orang tua, di saat gue ga
punya rumah dan ga tau mau tinggal dimana, di saat gue ga bisa kuliah
seperti anak" lainnya, di saat gue harus memikirkan mau makan apa gue
besok mau tinggal dimana gue besok. Dan gue mulai bisa mempelajari
perjalanan hidup ini, masalah apapun, cobaan apapun harus di hadapi dan
ikuti saja seperti air. Apapun masalahnya jangan di ambil pusing karena
pasti ada hikmah di balik semuanya, jadi woles aja :p
2. Ide awalnya gimana? Apa emg plesetan supreme, vans atau lainnya ?
Jawab : Pertanyaan yang sangat bagus nih hhe.
Tapi kenapa langsung menuju Supreme yah? kenapa ga nanya Polytron
atau Motul? coba search di google deh logo woles dan supreme juga sama
kayak polytron dan Motul :p
Jauh sebelum gue bikin woles, gue sempet cari info di internet dan
pelajarin tentang Urban streetwear yang lahir dari subkultur di New york
dan los angeles.
Yang gue dapet dari informasi tersebut Sejarah streetwear mengambil
inspirasi dari estetika DIY Punk, dan kemudian budaya Hip hop tahun
1980. Di saat itu eranya Le Coq Sportif, Kangol dan Adidas. Lalu Nike
mengangkat bintang pemain basket NBA Michael jordan untuk menyaingi
Adidas, di tahun 1984 sampai awal tahun 90an nike berhasil mendominasi
pasar streetwear sneaker. Dan di era tahun 90an Group hip hop seperti Wu
Tang Clan dan Gang Starr dan lainnya sangat terkait dengan perkembangan
streetwear.
Kalo di lihat dari sejarah perkembangan streetwear salah satunya dari
budaya hip hop, yang kita tahu budaya hip hop lirik-lirik lagunya
mengandung sarkasme atau sindiran jadi ga heran kalo banyak merek
streetwear di luar negri yang designnya mengandung sindiran atau
plesetan merek lain yang bertujuan untuk menimbulkan kontroversi.
Intinya adalah gue membuat woles dengan konsep streetwear dan membuat
kontroversi dalam pengemasan logonya. Kalo memang kebanyakan orang
menilai logo woles seperti supreme sah-sah saja, dan memang itu tujuan
gue berarti kontroversi yang gue buat berjalan sesuai dengan harapan
gue. Karena brand-brand streetwear besar di luar negri pun banyak
membuat kontroversi contohnya menempelkan logo mereka di jalan secara
ilegal dengan ukuran yang sangat besar, bahkan ada yang menempelkan
logonya di sebuah baliho Mcd secara ilegal untuk menimbulkan
kontroversi. Tujuan dari kontroversi tersebut mungkin salah satunya
adalah agar menjadi bahan pembicaraan oleh orang lain dan menjadi media
promosi secara tidak langsung. Mungkin kalian bisa pelajari juga hal-hal
tersebut dari majalah terbitan New york 'Stickers From punk rock to
contemporary art' atau filmnya the banksy yang berjudul 'exit through
the gift shop' untuk mengetahui lebih luas tentang streetwear dan
streetart.
3. Modalnya brapa dan sekarang omsetnya brapa?
Jawab : Modal awal bisa di bilang ga ada, karena di saat gue
bikin woles gue menggunakan taktik yang sama pada saat dulu gue bikin
Yeah right brand di tahun 2010.
Mengenai omset gue ga mau mengumbar ke umum, karena menurut
gue kesuksesan gue atau sebuah brand bukan di ukur dengan berapa
omsetnya yang sudah di peroleh tapi di ukur perjalanan panjang atau
proses bagaimana brand tersebut lahir sampai akhirnya bisa menjadi brand
yang di kenal banyak orang.
4. Sistem promo lo gmn?
Jawab : Sistem promo yang gue jalanin untuk woles sebenernya paling
utama adalah menjadikan teman-teman pembeli sebagai artis atau media
promo untuk woles sendiri, dengan cara memasukan hasil foto TERBAIK
mereka menggunakan produk woles ke instragram, twitter, facebook, dan
web kami. Dengan begitu pembeli merasa di hargai, karena yang paling
penting buat gue adalah bagaimana membuat pembeli senang dan merasa di
hargai ketika memakai produk yang gue lahirkan.
Di samping itu juga banyak peran dari teman-teman artis seperti
Sansan,Ayi,Aldy,omo dari Pee wee gaskins, Adit insomnia, dan teman-teman
lainnya.
5. Kepikiran bikin brand of brothers tuh gimana? ceritain git.
Jawab : Awalnya ide brand of brothers adalah ide dari kakak gue
sendiri yaitu Ayi, lalu ayi meminta gue untuk mematangkan konsepnya.
Sejarahnya adalah gue 4 bersaudara Chicco, Sebastian, Harry (Ayi), dan
gue. Gue dan ayi maunya kakak gue yang lain bisa ikutan berkarir dalam
bisnis clothing ini supaya kita berempat bisa bangkit bareng-bareng dari
cobaan yang gue dan ketiga kakak gue alamin. Di akhir tahun 2012 Brand
of brothers semakin mateng dengan produk gue yaitu Yeah right brand dan
woles, Ayi punya The dirty harry, Sebastian gue bikinin konsep baru dari
Yeah right brand yaitu Yeah right line, dan Chicco gue gue bikinin
Woles kids dan Yeah right kids.
6. Kan sekarang banyak yang bajak, gimana komentar lo ?
Jawab : Sebelumnya gue makasih buat Hai magazine yang udah membuat
pertanyaan seperti ini, karena banyak banget yang mempertanyakan lewat
twitter woles dan twitter pribadi gue. Jujur komentar gue mengenai
pembajakan woles adalah gue merasa ada sesuatu yang di curi dari diri
gue, gue sedih, gue pengen nangis, susah payah gue mempelajari apa yang
gue ga tau tentang bisnis clothing, memikirkan secara matang sampai
membuat konsep sebuah brand, memikirkan isi pesan dari setiap design
yang gue produksi dan tiba-tiba di rampas gitu aja. Tapi gue berusaha
membuat semuanya menjadi woles dengan berfikir positive, dengan cara
membalikan segala sesuatu negative yang gue alamin menjadi sesuatu yang
positive. Belakangan ini gue udah bisa mengiklhaskan masalah pembajakan
dengan cara berfikir dengan adanya bajakan berarti gue memberikan rezeki
untuk orang lain secara tidak langsung dan mudah-mudahan bisa jadi amal
untuk gue. Karena Meskipun Woles udah ada hak paten merk dan logo
secara hukum sejak tahun 2011, tapi tetap masalah pembajakan di
Indonesia belum bisa di atasi. Jadi mau ga mau harus woles, ya namanya
juga woles, di bajak ya woles aja. Itung-itung promosi geratis haha
Kalo di lihat dari sisi menguntungkan atau merugikan gue pribadi
menjawab merugikan. Tapi sebagian orang di sekitar gue malah
mengacungkan jempol ke gue karena produk gue sudah banyak bajakannya,
mereka bilang dengan adanya pembajakan artinya woles sudah menjadi brand
terkenal yang di ketahui banyak orang dan akan semakin banyak
orang-orang yang akan membeli produk asli woles, karena brand-brand
terkenalpun seperti Nike, Vans, dan lainnya bahkan sekelas Louis vuitton
dan Gucci pun di bajak. Mendengar masukan dan semangat yang teman-teman
kasih ke gue mengenai bajakan bikin gue belajar untuk lebih ikhlas, dan
befikir rezeki ga akan kemana. Dan juga ada perbandingan dari produk
bajakan yang tidak berkualitas bagus, dengan produk woles original yang
berkualitas bagus dari segi design, material bahan dan lainnya.
Saran gue untuk pembaca :
Belajarlah memakai produk asli buatan anak Indonesia dengan rasa bangga untuk diri sendiri bukan untuk pamer ke orang lain.
Belajarlah menghargai produk asli buatan anak Indonesia.
Jangan takut memakai produk asli walaupun brand tersebut sudah ada
bajakannya, karena rasa bangga itu ada dalam diri kita sendiri bukan di
dalam diri orang lain.
Biarin orang lain memakai produk bajakan, karena mereka yang
memaki produk bajakan tidak punya rasa bangga terhadap dirinya sendiri.
Salut buat kalian yang memaki produk asli Indonesia dan cinta dengan produk asli Indonesia.
'BUILD YOUR PRIDE BY WEARING ORIGINAL LOCAL PRODUCTS'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar