Sabtu, 24 Agustus 2013

Cerita dari STORIES FROM OUR HIGHSCHOOL YEARS

STORIES FROM OUR HIGHSCHOOL YEARS

Hei dorks! apa kabar?
gimana kalau kita jalan-jalan ke 2008, dimana di tahun itu PWG merilis album pertama kami, Stories From Our Highschool Years.
Stories From Our Highschool Years berisi kumpulan lagu-lagu yang selama setahun udah kita sempat rekam. Sebagian di Bandung, dan sebagian di Jakarta. Dari masa kita belum punya drummer tetap dulu. Yap. Aldykumis baru masuk PWG ditengah jalan kita merekam lagu ini! Di lagu You Throw The Party We Get The Girls, The Art Of Highschool Break-Up, Here Up On The Attic, dan Berdiri Terinjak diisi sama drummer yang sekarang di Failing Forward, Iksan Assaat (Iksan ini juga pernah bantu jadi adisional The Side Project bareng Dochi, selama Pasha sekolah di Australia).
The Art Of Highschool Break-Up & Berdiri Terinjak kita rekam di Bandung, hari itu Mutt dari Goodboy Badminton dan Ucay (ex) Rocket Rockers dateng ke studio dan bantu kami menyelesaikan lagu tersebut. (Mutt meminjamkan Alesis Micron - waktu itu Omo masih pake controller, belum pake Alesis, dan Ucay menulis lirik Berdiri Terinjak) kita selesain 2 lagu itu dalam sehari di Bandung. Oh iya, hari itu juga Peter main ke studio cerita dia lagi bikin jeans namanya Revenge, yang sekarang jadi Peter Says Denim. Berdiri Terinjak sendiri juga baru di aransemen di hari itu.
Here Up On The Attic & You Throw The Party We Get The Girls kita rekam di Jakarta, masih dengan format recording Sansan (gitar vokal), Dochi (gitar vokal), Tlor (bass), Omo (synth) dan Iksan (drum). Here Up On The Attic tidak memakan waktu banyak karena sebelumnya udah direkam versi demo, jadi tinggal dimainin, sementara You Throw The Party We Get The Girls baru selesai di aransemen sehari sebelum take di studio latihan.
"San (Iksan), depannya bikin drum dulu ya, cari-cari roll yang canggih, abis itu beat-nya dibikin patah-patah. Omo, ikutin beat Iksan” kira-kira begitu awal kita aransemen You Throw. Setelah itu kita bikin bagian breakdown, baru part-by-part kita bikin, dan malemnya Dochi tulis liriknya. Tentang cowo yang jadi tergila-gila sama sahabatnya yang baru aja putus dari cowonya. Besok malemnya semua di eksekusi di studio rekaman.
Tatiana itu jadi lagu audisi Aldy. Itu lagu pertama yang dia arrange bareng PWG. Akhirnya lagu itu dipake untuk melengkapi EP kita yang berisi 5 lagu.
Pada waktu itu kita belum terikat sama label manapun, rencananya MyOwnDeck (label Bandung) mau bikinin split album Pee Wee Gaskins dan Goodboy Badminton, dan Ucay & Maruli (The Marmars) jadi produsernya. Tapi karena proyeknya gak jalan jadi kita jalan sendiri, dan akhirnya Dochi memutuskan untuk bikin label sendiri, yang akhirnya namanya jadi Knurd Records. Tau gak artinya apa? coba aja dibalik. hehe. Tapi pelafalannya sama kaya “nerd”. So basically, Knurd means drunk nerd.
Kita ngumpulin duit sendiri untuk duplikasi CD, dan langkah selanjutnya adalah organize launching party. Waktu itu kita nemuin tempat enak yang bisa dipake di dalam Pondok Indah Mall, namanya Spazio Mezza-9 (sekarang jadi The Goods Dept), karena Dochi jago nego akhirnya dikasih potongan harga dan kita bisa pake tempat itu. Silent Farewell dan Thirteen juga ikut bikin rame.
It was a crazy night. People got in line and it was the longest line ever. Kapasitas 850 gak bisa menampung Dorks yang datang malam itu. Bahkan acara yang dimulai jam 4 sore sampai jam 8 malam sudah mulai dipenuhi dari jam 1. Untuk band yang cuma mengandalkan internet, modal sendiri, dan bantuan teman-teman terdekat, kita bisa bikin malam itu jadi malam yang tak terlupakan.
Sementara albumnya sendiri terjual habis dalam waktu kurang dari 2 bulan.

source: www.inheritpoppunk.com